Menjaga Hati
Penulis: Muna Syamsul Munawar
Menjaga Hati Dalam Islam agar Ikhlas
dan Tenang
Hati merupakan cerminan dari setiap
orang yang memilikinya dalam arti apabila mempunyai hati yang baik, maka
cerminannya juga terlihat baik begitu pun sebaliknya jika mempunyai hati yang
buruk, maka buruk juga yang terlihat. Pada saat zaman Nabi Muhammad SAW,
penyakit hati bisa dihindari dengan cara ajaran yang diberikan oleh Rasulullah
SAW. Semua orang rasanya tidak bisa lepas dari penyakit hati dan menjadi hal
wajar bagi kehidupan manusia. Ditambah lagi, setiap mausia terlahir dengan
sifat kekhilafan saat bersosialisasi.
• Penyakit Hati Dalam Islam
Penyakit hati di dalam Islam memiliki
banyak jenis mulai dari ringan sampai berat dan jenis penyakit hati yang berat
dalam Islam akan membuat pelaku bisa memiliki dosa besar sampai dosa yang tidak
terampuni oleh Allah SWT. Salah satu contoh dari penyakit hati menurut Islam
adalah syirik yang termasuk jenis penyakit hati besar sebab dosanya tidak akan
diampuni oleh Allah SWT.
1. Iri Hati
Iri hati merupakan sifat yang tidak
menyenangi rizki atau rejeki serta nikmat yang diperoleh orang lain sehingga
membuat seseorang melakukan berbagai cara untuk menandinginya. Iri hati ada
yang diperbolehkan dalam Islam, yakni iri hati untuk perbuatan baik seperti
ingin menjadi pintar supaya bisa berbagi ilmu di kemudian hari atau iri dalam
memakai harta untuk jalan yang benar.
2. Dengki
Dengki merupakan sikap yang tidak
menyenangi apabila ada seseorang yang memperoleh kebahagiaan sehingga membuat
pelaku mencara cara untuk menghilangkan rasa bahagia yang dialami seseorang
tersebut. Sifat dengki menjadi sifat yang berbahaya dan tidak ada satu orang
pun di dunia yang menyenangi seseorang dengan sikap dengki tersebut.
3. Hasut
Hasut merupakan sifaft yang selalu
melakukan berbagai cara untuk mempengaruhi orang lain supaya marah dengan
tujuan untuk memecah belah tali persaudaraan dan akhirnya akan timbul
permusuhan serta kebencian antar sesama manusia.
4. Fitnah
Fitnah merupakan sikap yang dikatakan
lebih kejam dari sebuah pembunuhan yakni perbuatan menjelekkan, merusak,
menodai, menipu dan juga berbohong pada seseorang untuk menimbulkan permusuhan
yang nantinya akan semakin berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain
tanpa didasari dengan bukti kuat.
5. Berburuk sangka
Berburuk sangka merupakan sikap yang
selalu curiga dan berprasangka pada orang lain yang selalu bertindak buruk
tanpa didasari dengan bukti jelas atau kuat.
6. Khianat
Khianat merupakan sikap tak
bertanggungjawab atau mangkir dari amanat atau kepercayaan yang diberikan pada
orang tersebut. Khianat umumnya dilakukan dengan kebohongan dan obral janji
palsu sekaligus menjadi ciri khas dari orang munafik. Seseorang yang melakukan
khianat, akan dibenci masyarakat sekitar dan kemungkinan tidak akan di percaya
kembali untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab kedepannya.
•Tips Menjaga Hati Dalam Islam
Apabila penyaki hati tidak segera
dihilangkan dengan baik, maka dampak buruk akan dihasilakan pada diri sendiri
dan berikut ini akan kami berikan beberapa tips untuk menjaga hati di dalam
ajaran agama Islam
>Tidak Terlalu Banyak Bicara
Bicara terlalu berlebihan akan
mengeraskan hati sehingga akan lebih baik untuk bicara seperlunya dan hindari
juga seseorang yang terlalu banyak bicara, pembual, tukang bohong, ghibah dan
sebagainya. Namun, apabila bicara yang dilakukan adalah tentang kebaikan maka
boleh untuk dilakukan seperti contohnya memberikan pelayanan, mengajar atau
kegiatan positif lainnya.
>Ingat Pada Allah SWT
Selalu ingat pada Allah SWT bisa
dilakukan dengan beberapa cara seperti sholat lebih rajin seperti sholat lima
waktu, sholat tahajud, sholat dhuha, sholat malam dan juga sholat lainnya.
Selain itu perbanyak juga dzikir dan doa, memngaji dan membaca Al Quran yang
bisa sangat berguna untuk selalu menjaga hati. Dengan selalu megingat Allah
SWT, maka secara otomatis kita akan lebih takut akan Allah SWT apabila kita
berbuat disa yang disebabkan penyakit hati atau perbuatan maksiat.
>Berteman Dengan Orang Saleh
Saat bersosialisasi juga perlu
dilakukan dengan baik, yakni berteman dengan orang yang sholeh. Apabila terlalu
banyak berteman dengan orang yang tidak menjaga hati, maka hanya akan
menimbulkan penyakit dan semakin menjauhkan kita pada Allah SWT. Salah dalam
pergaulan juga akan menambah dosa karena perbuatan maksiat yang sudah dilakukan
baik secara sengaja atau tidak sengaja.
>Jaga Nafsu dan Emosi
Emosi akan membuat seseorang menjadi
tidak tenang sehingga harus sangat dihindari supaya tidak menjurus pada dosa
dan juga beberapa penyakit hati. Beberapa jenis nafsu yang harus dihilangkan
diantaranya adalah nafsu mewujudkan impian, nafsu harta, nafsu seks, nafsu
makan, nafsu marah dan sebagainya. Salah satu cara paling tepat untuk menjaga
nafsu dan juga emosi adalah dengan berpuasa baik itu puasa sunnah atau puasa
wajib Ramadhan.
-->>Sabda Rasulullah Tentang
Menjaga Hati
Berikut ini ada beberapa Sabda
Rasulullah mengenai cara menjaga hati yang benar, diantaranya:
-Musahabah Diri
Akan lebih baik jika sebelum mulai
menyalahkan orang lain, terlebih dulu kita berkaca dan intropeksi pada diri
sendiri. Dengan memeriksa diri sendiri, kita mungkin bisa menemukan kenapa
seseorang bersikap seperti demikian dan mungkin saja kita sudah pernah berbuat
kesalahan pada orang tersebut.
-Jauhkan Diri Dari Sikap Iri dan
Dengki
Iri dan juga dengki menjadi ruang
untuk syaitan agar bisa masuk ke dalam hati manusia. Angan yang terlalu
berlebih akan membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Jika angan tersebut
tidak dilandasi dengan agama, maka seseorang akan melakukan berbagi cara untuk
mewujudkan angan tersebut. Sifat ini bisa timbul dari kecintaan seseorang akan
kehormatan, material dan juga pujian dan manusia tidak akan hidup dengan tenang
apabila mempunyai sikap yang seperti ini.
Rasulullah bersabda, “Tidak boleh
dengki kecuali kepada dua orang. Iaitu orang yang diberi harta oleh Allah,
kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah
oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya.” (HR.
Bukhari).
-Jauhkan Dari Sifat Keras Hati dan
Amarah
Marah yang terjadi dari hati manusia
terkadang membuat seseorang bisa melakukan tindakan tanpa membuat pertimbangan
akal. Apabila akal sudah melemah, maka yang tersisa hanyalah hawa nafsu dan
syaitan akan dengan bebas melancarkan aksinya kemudian mempermainkan mausia.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin
berkata jika iblis pernah berucap, “Jika manusia keras hati, maka kami akan
membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”
-Perbanyak Sifat Memaafkan
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah
orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
Surah Al-A’raf : 199.
Allah SWT adalah Maha Pemaaf pada
hamba-Nya dan tidak perduli seberapa dalam dosa tersebut, apabila hamba-Nya
melakukan taubat dengan sungguh sungguh, maka Allah SWT akan membukakan pintu
maaf selebar-lebarnya. Sebagai seorang manusia, kita tidak boleh sombong dan
tidak mau memaafkan kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf.
Rasulullah bersabda, “Bertakwalah
kepada Allah di mana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan,
nescaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan bergaulah dengan
manusia lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Hakim dan At-Tirmidzi).
-Husnuzon
Allah SWT berfirman, ““Hai
orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya
sebahagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari
kesalahan orang lain, dan janganlah sebahagian kalian mengejek sebahagian yang
lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat : 12).
Seorang muslim terkadang berburuk
sangka atau husnuzon pada sesama muslim lainnya yang membuat ia mengecilkan
orang tersebut. Ia akan berkata banyak hal tentang orang tersebut dan
mengatakan dirinyalah yang jauh lebih baik. Sikap ini adalah sikap yang tidak
dibenarkan dan setiap muslim wajib mawas diri untuk tidak mencapai posisi yang
cenderung memancing sebuah tuduhan sehingga orang lain tidak akan berburuk
sangka pada dirinya.
-Ikhlas
Jika dilihat, ikhlas adalah kata yang
sederhana dan terdengar ringan untuk dikatakan, akan tetapi ikhlas menjadi hal
sulit untuk dilaksanakan. Seseorang yang ikhlas bisa meniatkan semua
tindakannya pada Allah SWT dan ia juga tidak mempunyai sifat yang duniawi. Jika
Allah SWT sedang memberikan ujian dengan kenikmatan, maka orang tersebut akan
lebih banyak bersyukur. Jika Allah sedang menguji dengan memberikan kesusahan,
maka orang tersebut juga akan lebih bersabar.
Seseorang yang ikhlas akan senantiasa
percaya pada Allah SWT yang akan memberikan segala sesuatu paling baik untuk
hamba-Nya. Seseorang yang ikhlas akan lebih mudah untuk menjaga hati dan selalu
menyerahkan segala sesuatunya hanya pada Allah SWT dan hanya Pada-Nya lah ia
menggantungkan semua harapan. Memaafkan juga menjadi bentuk cinta tertinggi
yang akan mengarahkan seseorang saat sedang tersakiti hatinya oleh orang lain.
Akan tetapi, meskipun luka hati tersebut sangat kecil atau sebaliknya yakni
sangat besar, maka sudah selayaknya kita tidak berbahagia sebelum bisa
memaafkan orang tersebut.
Komentar
Posting Komentar