Esensi Kerjasama yang Dapat Menibulkan Nilai-Nilai Positif
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Haii teman-teman semua! Kalian pernah gak sih ketika berorganisasi, ada anggota kalian yang males-malesan dan susah banget buat diajak kerjasama? Atau ada satu anggota yang sukanya kerja sendiri terus dan ga mau bareng-bareng? Hmm pasti banyak ya kalau bahas mengenai kendala “kerjasama” ketika sedang berorganisasi. Kami dari humas ingin share hasil NGOBRAS EP.3 bulan Juli kemarin nih! yang kebetulan topiknya mengenai “Esensi Kerjasama yang Dapat Menibulkan Nilai-Nilai Positif.” Kami akan share beberapa problem yang relate beserta tips untuk mengatasinya!
1. Apakah kepribadian orang mampu memengaruhi kerjasama tim, seperti sikap individualis? Karena ada orang yang lebih suka bekerja sendiri dan menghemat waktu.
Pengaruh kepribadian individualis dalam kerjasama sebaiknya tidak dilakukan secara berkelanjutan karena yang namanya kerjasama tentu dilakukan secara bersama-sama, masing-masing anggota memiliki porsinya masing-masing sesuai dengan potensi nya sehingga kita dapat menjalankan tugas yang diberikan tanpa merasa terbebani. Sebagai anggota yang baik kita harus mau meredakan ego sendiri. Masalah/hal sekecil apapun harus disampaikan dan dibicarakan kepada seluruh anggota yang terlibat di dalam kerjasama tersebut karena setiap isi kepala memiliki ide serta pemikiran yang unik ketika dihadapkan pada suatu permasalahan.
2. Bagaimana jika ada anggota yang bersikap perfeksionis?
Kelebihan dan kekurangan sifat perfeksionis seseorang di dalam kerjasama tergantung pada cara ia dan orang-orang disekitarnya dalam menyikapinya, sifat perfeksionis tersebut tidak akan menjadi masalah apabila individu tersebut tidak mengedepankan egonya sendiri untuk memenangkan pendapatnya. Orang yang miliki sifat perfeksionis tersebut pada umumnya dapat berfikir lebih kritis sehingga ia mampu memberikan opini terkait suatu kekurangan yang tentunya disertai dengan alasan yang logis, maka dengan cara tersebut diharapkan dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin akan terjadi.
3. Bagaimana jikalau terjadi perbedaan pendapat yang nantinya akan memunculkan konflik antar anggota?
Rasa khawatir kerena perbedaan pendapat bahkan terjadinya konflik di dalam kelompok dapat diatasi dengan sikap kedewasaan diri dan mempunyai pemikiran bahwa perbedaan pendapat itu merupakan hal yang wajar agar diskusi yang sedang berlangsung dapat lebih berwarna dan tidak monoton. Atau bisa juga diantisipasi dengan lebih berhati-hati ketika berpendapat dengan cara berbicara (tutur kata) yang sopan dan pemilihan kosa kata yang baik agar orang lain tidak mudah tersinggung dengan pendapat yang kita ungkapkan.
4. Duh, gimana kalau ada anggota yang egois?
Cara menghadapi anggota kelompok yang egois dalam artian tidak memberikan kesempatan kepada anggota lain serta tidak mengakui adanya eksistensi orang lain maka sebagai ketua yang baik kita bisa menyikapi dan mengambil tindakan dengan cara demokratis dan otoritas yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
Itu dia hasil diskusi NGOBRAS EP.3 bulan Juli kemarin! Semoga dapat membantu teman-teman mengatasi kendala bekerjasama ketika berorganisai. Terima kasih sudah mampir dan membaca artikel kali ini!
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Coming together is a beginning,
Staying together is a progress,
and Working together is a succes
Komentar
Posting Komentar