Harapan dan Kekecewaan
Ditulis oleh: M. Naufal Rabbani
“Kok gini?”
“Harusnya gua bisa, tapi kenapa?”
Ya, beberapa kalimat diatas adalah contoh kata kata yang keluar dari seseorang yang sedang dipukul oleh kenyataan yang tidak sesuai ekspetasi yang telah dia buat, atau dari sesuatu yang Ia harapkan. Kecewa. Kecewa adalah perasaan tidak puas dimana kita merasa hasil yang kita dapatkan, tidak seharusnya seperti yang didapatkan dalam kenyataannya. Marah? Tidak berguna, Sedih? Sampai kapan?.
Putus asa?
Kekecewaan bisa membuat seseorang berada pada kegundahan yang hebat, seakan-akan berada didalam realitas yang berbeda. Apakah hal tersebut baik? Tentu tidak, kekecewaan bisa menurunkan kualitas hidup dan berkemungkinan menyita waktu hanya untuk memikirkan hal-hal yang tidak terjadi, membayangkan “Kalau tau gini…” hasil tidak berubah, hati semakin gundah. Lantas ketika kita tau bahwa kekecewaan merupakan hal yang negatif, apa yang harus kita lakukan? Apakah tidak berharap sama sekali? Harapan adalah anugerah dari Allah kepada manusia, namun bagaimana seharusnya kita menyikapi harapan tersebut?
Harapan sendiri adalah ekspetasi kita terhadap sesuatu, misal kita meminta tolong kepada teman kita, dan kita berharap bahwa teman kita bisa membantu kita, namun tentu untuk hasil kedepannya itu diluar kuasa kita sebagai manusia, maka dari itu kita harus berharap hanya kepada Allah, pencipta alam semesta yang sangat luas ini, raja dari segala raja, Allah yang maha mengetahui masa depan dan hal-hal ghoib lainnya dimana tidak satupun makhluk yang tau hal ghaib kecuali Allah. Dan jika kita berharap kepada selain Allah, kita pasti kecewa.
Lalu apa yang dimaksud dengan hanya berharap kepada Allah?
Maksud dari berharap hanya kepada Allah adalah kita menggantukan hati kita kepada Allah, tapi kita berikhtiar dan berusaha berhubungan dengan sesame manusia. Contoh kasus saat kita mencoba melamar pekerjaan, kita jangan berharap bahwa bos perusahaan akan menerima kita sebagai karyawan, tidak seperti itu, tapi kita berharap kepada Allah agar perusahaan tersebut mau menerima kita, berharap kepada Allah agar Allah membukakan pintu hati pemimpin perusahaan tersebut agar mau menerima kita. Contoh lain kita akan melakukan ujian, apakah kita akan diam saja tanpa berusaha? Tidak, kita usaha sebaik mungkin, belajar, dan imbangi belajar tersebut tengan berdoa dan beribadah kepada Allah, karena hasil ada di tangan Allah.
Maka dengan berharap hanya kepada Allah, kita tidak akan kecewa.
فَٱرْغَب رَبِّكَ وَإِلَىٰ
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S Al – Insyirah : 8)
Wallahua’lam bishawab
Komentar
Posting Komentar