Tentang Maulid Nabi
Umat Islam memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal yang kalo ini bertepatan dengan hari Selasa, 19 Oktober 2021. Sejarah Maulid Nabi adalah perjalanan yang sangat penting dalam kehidupan Rasulullah dan juga agama Islam.
A.SejarahSingkat
Nabi Muhammad lahir dari Ibu yang Bernama Aminah dan ayah yang Bernama Abdullah. Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun pertama sejak peristiwa tentang bergajah atau Amul Fiil pada 571 kalender romawi. Ada pula pendapat lain yang menyebut Nabi lahir pada 9 Rabiul Awal. Namun, pendapat yang terkenal adalah pada 12 Rabiul Awal yang sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim.
”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan,” (Hadist Riwayat Muslim)
Saat Muhammad lahir, diriwayatkan Ibnu Sa’ad Ahmad Hanbal Darini, cahaya menerangi istana-istana Rum.
Nama Muhammad diberikan oleh sang kakek yaitu Abdul Muthalib, sang pemegang kunci Kakbah. Abdul Muthalib membawa Muhammad masuk ke dalam Kakbah, lalu seekor kambing disembelih sebagai bentuk akikah. Nabi Muhammad juga dikhitan saat sudah berusia tujuh hari.
Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang Yatim. Ayahnya meninggal saat belum genap berusia 3 tahun karena sakit.
Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang Bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.
Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah Swt. Keledai kurus milik Halimah menjadi berisi dan ASI-nya kembali lancar. Ustaz Yusuf Mansyur memaknai salah satu kisah dalam Sejarah Maulid Nabi ini dengan, siapa pun yang dekat kepada Nabi Muhammad akan diberi kelancaran mengarungi kehidupan.
Saat anak-anak dan masa remaja, tanda-tanda kenabian Muhammad sudah terlihat. Misalnya, seperti malaikat Jibril yang membelah dada dan mencuci jantung Nabi. Saat masa remaja ketika pergi berdagang, seorang pendeta Bahira juga melihat tanda kerasulan Muhammad.
Muhammad lalu menerima wahyu pertama pada saat berusia 40 tahun di Gua Hira. Nabi memiliki empat sifat yakni benar, dapat dipercaya, menyampaikan, dan cerdas. Rasulullah meninggal dalam usia 63 tahun pada hari Senin di bulan Rabiul Awal. Nabi Meninggal setelah sakit selama 12 hari.
B.Makna
Sejarah Maulid Nabi atau kelahiran Nabi dat dijadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan meneladani kisah dan sifta-sifat Rasulullah.
Yang bisa dipetik dalam perayaan Maulid Nabi adalah mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Rasulullah SAW. Dengan begitu, umat islam akan memahami bahwa satu-satunya tauladan adalah Rasulullah SAW.
C.Amalan Sunnah untuk Memperingati Maulid Nabi
1.Membaca Shalawat
Shalawat Nabi bisa dibaca kapan saja mulai dari pagi, siang, sore, dan malam. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 56:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya," (QS. Al Ahzab: 56).
2.Bersedekah
Hal ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Rasulullah sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. sebagaimana keutamaan bersedekah yang tercantum dalam surah Ibrahim ayat 7:
"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, 'Sesungguh¬nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'," (QS Ibrahim ayat 7).
3.Puasa Sunnah
Rasulullah SAW selalu memperingati hari lahirnya dengan berpuasa pada hari Senin. Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadist berikut:
"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan Al-Qur’an kepadaku)". (HR. Muslim)
4.Berzikir
Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan agar setiap muslim selalu mengingat Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Ro’d ayat 28:
"Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan dzikir pada Allah, ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram." (QS Ar-Ro’d;28).
SUMBER
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191108162620-284-446702/sejarah-maulid-nabi-kisah-kelahiran-nabi-muhammad-saw
https://news.detik.com/berita/d-5221089/sejarah-maulid-nabi-muhammad-saw-lengkap-dengan-dalilnya.
https://www.merdeka.com/jateng/4-amalan-sunnah-untuk-peringati-maulid-nabi-muhammad-saw-umat-muslim-wajib-tahu-kln.html
Komentar
Posting Komentar